Berkemeja Loreng, Jokowi Buka Jambore Bela Negara FKPPIFoto: Andhika Prasetia-detikcomPresiden Jokowi membuka jambore kebangsaan bela negara keluarga besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI)/

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka jambore kebangsaan bela negara keluarga besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI). Jokowi mengenakan kemeja loreng FKPPI saat membuka acara.

“Pertama-tama, saya ingin bertanya dulu pada 1.000 kader keluarga besar kader FKPPI, apakah saudara-saudara terus akan setia pada NKRI? Apakah saudara-saudara siap terus membela NKRI? Apakah saudara-saudara terus setia pada Pancasila? Siap membela Pancasila?” ujar Jokowi di Bumi Perkemahan Ragunan, Jl RM Harsono, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).

Jokowi berpesan kepada FKPPI untuk menjaga keutuhan bangsa dengan membela ideologi Pancasila. Sebab, tidak ada ruang bagi ideologi lain untuk merusak keutuhan NKRI.

“Jangan beri ruang pada ideologi lain yang merongrong keutuhan bangsa. Jangan sampai ideologi impor dari luar yang menggeser Pancasila yang pada akhirnya mengoyak NKRI, mengoyak merah putih,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi membuka jambore kebangsaan bela negara keluarga besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI).
Presiden Jokowi membuka jambore kebangsaan bela negara keluarga besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI). Foto: Andhika Prasetia-detikcom

Ia menerangkan, tugas dalam membela negara bisa dilakukan dari berbagai jenis profesi seperti dokter yang memberikan pelayanan di daerah terpencil hingga insinyur yang berkontribusi dalam pembangunan Indonesia sentris.

Selain itu, Jokowi meluruskan berbagai isu miring yang menyerang kepadanya seperti tuduhan aktivis PKI dan antek asing. Karena itu, Jokowi selalu memberikan klarifikasi.

“Lebih 40 tahun dapat 9 persen diem saja nggak ada yang demo. Ketika 51 persen malah bilang antek asing. Saya tak akan diam kalau ada isu-isu, akan saya jawab,” ucap Jokowi terkait divestasi saham PT Freeport.

Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.
(dkp/fdn)