akarta, HanTer – Komunitas otomotif roda dua Anak Kolong Bikers Indonesia yang merupakan komunitas roda dua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) mengecam keras pemukulan terhadap anggota TNI oleh oknum bikers. Karena sebagai sesama bikers pemukulan tersebut sebenarnya dapat dihindari.

“Mengecam tindakan kekerasan terhadap anggota TNI dari Kodim 0304/Agam di Simpang Tarok, Bukittinggi oleh oknum bikers Harley Davidson,” ujar Ketua Anak Kolong Bikers Indonesia, Bambang Dirgantoro dalam keterangannya, Sabtu (31/10/2020).

Bambang menilai, tindakan kekerasan yang tetap dilakukan oleh oknum bikers Harley Davidson terhadap dua orang anggota Kodim 0304/Agam walaupun mereka telah menyatakan diri sebagai anggota TNI, adalah sebuah tindakan arogan yang tidak mencerminkan perilaku warga negara yang baik. Oleh karena itu pelaku harus mempertanggungjawabkan pemukulan tersebut.

“Secara hukum pemukulan itu telah mengakibatkan timbulnya korban, dan secara tidak langsung telah menghina anggota TNI dan Institusi negara,” tegasnya.

Bambang pun mendukung proses yang berlaku atas oknum bikers tersebut, oleh Kepolisian setempat. Bambang juga mengajak kepada sesama rekan-rekan bikers di seluruh Indonesia agar menghindari arogansi dan tetap menjunjung tinggi tradisi nusantara yaitu; menghargai sesama, mengindahkan norma dan adat serta patuh pada aturan dan hukum yang berlaku pada saat melakukan perjalanan.

“Pernyataan sikap kami ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap kasus pemukulan yang telah terjadi atas anggota TNI di Bukittinggi,” paparnya.

Diketahui video 2 anggota TNI jadi korban pengeroyokan rombongan klub Harley-Davidson viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu terjadi saat klub motor gede (moge) itu konvoi di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Ada sejumlah video yang beredar di medsos terkait peristiwa ini. Dalam video tersebut, terlihat pengeroyokan terjadi di sebuah halaman ruko.

Penganiayaan terhadap dua anggota TNI berpangkat serda itu terjadi pada Jumat (30/10), sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu kedua anggota TNI tengah melintas di Jalan Hamka, Guguk Panjang, Bukittinggi. Kedua anggota TNI yang berboncengan tersebut menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal. Kelompok ini menggeber-geber knalpot dalam kondisi mengebut hingga membuat sepeda motor dua anggota TNI ke luar bahu jalan.
Kedua anggota TNI ini lalu mengejar anggota klub Harley tersebut. Saat kondisi macet, salah satu anggota TNI lalu menanyakan maksud pengendara moge memotong jalannya.

Cekcok mulut pun terjadi. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap kedua anggota TNI yang berdinas di Kodim 0304/Agam itu. Dalam video yang beredar, tampak sejumlah orang berjaket kulit dan celana jins mengeroyok anggota TNI yang berpakaian bebas. Polisi yang ada di lokasi sempat melerai, tapi oknum anggota moge tetap menyerang anggota TNI yang sudah dalam posisi tertidur meringkuk.

Terkait peristiwa ini, pihak kepolisian telah mengambil tindakan. Korban sudah membuat laporan ke pihak kepolisian.”Kami menindaklanjuti laporan yang dibuat oleh korban ke polres dan sudah kami tindaklanjuti,” kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/10/2020).

#ANAKKOLONGBIKERSINDONESIA