Jakarta,wartakota.tribunnews.com – Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-POLRI (FKPPI) mengimbau agar tahun politik tak memecah belah persaudaraan bangsa, khususnya bagi kader FKPPI.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo saat memperingati hari jadi organisasi yang ke-40 tahun.
Pontjo menyadari bahwa kader-kader FKPPI ada di berbagai partai politik, karena hal itu adalah merupakan hak azasi setiap warga negara.
Namun, lanjut Pontjo, sebagai organisasi kemasyarakatan yang memperjuangkan keutuhan bangsa ini, tentu dirinya tidak ingin hanya karena perbedaan pilihan dalam pemilu lantas memecah belah organisasi FKPPI.
“Hal ini perlu saya ingatkan karena pengalaman pada pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 yang lalu telah menyebabkan terjadinya polarisasi yang sangat tajam dalam masyarakat kita bahkan masih berkembang sampai saat ini jauh setelah pilkada selesai. Konflik yang terjadi ini, ternyata tidak saja telah merusak pertemanan, persaudaraan, bahkan berdampak hingga ke lingkungan kerja,” kata Pontjo melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/9/2018).
Tidak hanya itu, Pontjo juga meminta seluruh jajarannya agar berperan lebih aktif dan lebih mandiri dalam membangun kerjasama dengan elemen-elemen bangsa lainnya untuk menangkal isu-isu negatif yang dapat memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita harus mampu menjalin kekuatan bersama keluarga besar TNI-Polri maupun elemen bangsa lainnya umtuk memberikan masukan dan kontribusi dalam rangka menyelesaikan permasalahan bangsa Indonesia yang kita cintai,” katanya.
Ketua Panitia HUT ke-40, Amir Karyatin menjelaskan, rangkaian kegiatan memeringati hari jadi diawali dengan kegiatan sosial pemeriksaan kanker payudara dengan metode mamografi bagi kaum perempuan pada tanggal 4 September 2018 di Panglima Polim, Jakarta.
Kemudian dilanjutkan, tanggal 12 September, tabur bunga di TMPN Kalibata.
Turut hadir dalam rangkaian acara tersebut sejumlah tokoh nasional, di antaranya:
– Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar (Ketua Umum Pepabri),
– DR Syahrul Yasin Limpo (Tenaga Ahli KSP),
– Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnarki (Ketua Umum PPAD),
– Prof DR Bambang Wibawarta (Universitas Indonesia),
– Dr R Siti Zuhro (LIPI), M Najib Azka, Ph.D., Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Titiek Soeharto, Komjen Ari Dono (Wakapolri), dan Brigjen TNI (Mar) Purnomo (Wa Aster Panglima).
“Dan rencananya rangkaian acara peringatan hari jadi ini akan kita tutup dengan Jambore dan Diklat Bela Negara pada tanggal 7-9 Desember 2018, di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta,” kata Amir.
Leave A Comment